ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang
ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang

ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang

ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang
ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang

ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang Yang Menjadi Kunci Permasalahan Akan Kejadian Tersebut. Selamat pagi, siang, atau malam, warga Surabaya, terutama yang tinggal di sekitar kawasan Rungkut! Baru-baru ini, aliran Sungai Rungkut menjadi pusat perhatian publik. Namun bukan karena banjir, melainkan karena fenomena alam yang cukup langka dan misterius. Terlebih semburan air bercampur gas yang muncul secara periodik. Kemudian munculnya gelembung besar dengan aroma kuat sempat menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Tentunya terkait potensi bahaya atau kebocoran pipa gas. Namun, teka-teki ini kini terpecahkan. Dosen ahli dari ITS telah melakukan analisis cepat. Dan menandakan aktivitas geologis alami di bawah tanah. Mari kita simak penjelasan lengkap dari para pakar.

Mengenai ulasan tentang ITS: semburan sungai rungkut murni gas alam dan belerang telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Lokasi & Waktu Kejadian

Hal ini yang berlangsung di kawasan aliran sungai yang berada di sekitar wilayah Rungkut Madya hingga Rungkut Mapan. Terlebih tepatnya di Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar. Dan lokasi tersebut merupakan daerah permukiman padat penduduk yang dilalui oleh sebuah aliran sungai kecil atau kali. Tentunya dengan jembatan beton yang sering di gunakan warga untuk melintas. Di titik inilah muncul semburan air bercampur gelembung gas dari dasar sungai. Serta yang sempat menarik perhatian banyak orang karena menimbulkan bau menyengat mirip gas atau belerang. Peristiwa ini pertama kali di laporkan oleh warga pada Kamis, 16 Oktober 2025. Tepatnya sekitar pukul 14.00 WIB, ketika terlihat adanya air yang menyembur dari dasar sungai dengan tekanan cukup kuat. Kemudian semburan itu tidak berlangsung terus-menerus. Namun muncul berkala. Kemudian kadang berhenti beberapa menit. Lalu muncul kembali dengan intensitas berbeda. Beberapa saksi mata menyebut semburan ssekitar 50-70 sentimeter.

ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang Yang Jadi Permasalahnnya

Kemudian juga masih membahas ITS: Semburan Sungai Rungkut Murni Gas Alam Dan Belerang Yang Jadi Permasalahnnya. Dan fakta lainnya adalah:

Bau, Dan Sifat Gas Terindikasi

Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian karena munculnya air yang menyembur dari dasar sungai. Akan tetapi juga karena aroma dan sifat gas yang menyertainya. Sejak pertama kali muncul pada Kamis, 16 Oktober 2025. Dan warga sekitar melaporkan adanya bau menyengat yang cukup kuat di sekitar lokasi semburan. Bau tersebut di gambarkan seperti bau belerang, gas metana, atau amoniak. Kemudian yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Tentunya bagi orang-orang yang berdiri terlalu dekat dengan titik semburan. Aroma yang tercium ini menjadi indikasi awal bahwa semburan air di Sungai Rungkut tidak hanya membawa udara biasa. Namun melainkan juga gas dari bawah permukaan tanah. Beberapa warga menyebutkan bahwa bau itu menyerupai bau yang muncul. Terlebihnya dari kawasan geothermal atau belerang, seperti yang biasa tercium di daerah pegunungan beraktivitas vulkanik.

Bau yang kuat tersebut muncul bersamaan dengan gelembung-gelembung air di sekitar semburan. Kemudian menandakan bahwa ada pelepasan gas dari dalam tanah yang keluar melalui pori-pori dasar sungai. Dosen Teknik Geofisika dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Wien Lestari. Terlebih menjelaskan bahwa hasil pengamatan awal menunjukkan adanya kandungan belerang dan gas dalam semburan tersebut. Ia menduga gas yang keluar bisa berasal dari proses geologi alami. Akan tetapi bukan dari kebocoran pipa gas kota. Menurutnya, bau menyengat yang menyerupai belerang merupakan karakteristik gas yang muncul dari aktivitas bawah permukaan tanah. Baik akibat dekomposisi material organik maupun adanya endapan gas alam. Karena yang terperangkap di lapisan sedimen bawah Surabaya bagian timur. Selain belerang, beberapa laporan juga menyebutkan kemungkinan adanya CH₄. Tentunya dalam gelembung yang muncul di permukaan air. Gas metana di kenal mudah terbakar.

Rungkut Surabaya: Semburan Air Mengandung Sulfur & Uap

Selain itu, masih membahas Rungkut Surabaya: Semburan Air Mengandung Sulfur & Uap. Dan fakta lainnya adalah:

Komentar Dari Dosen Geofisika

Hal ini menjadi salah satu bagian penting dalam memahami fenomena semburan air yang terjadi di Sungai Rungkut, Surabaya. Salah satu akademisi yang memberikan penjelasan ilmiah terkait peristiwa ini adalah Wien Lestari, Dosen Teknik Geofisika. Serta yang turut meninjau fenomena tersebut dari sisi geologi dan geofisika lingkungan. Menurutnya, hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa semburan air yang di sertai bau menyengat itu tidak berasal. Tentunya dari kebocoran jaringan pipa gas kota (PGN). Namun melainkan lebih mengarah pada fenomena geologis alami yang muncul. Terlebihnya dari aktivitas bawah permukaan tanah. Wien Lestari menjelaskan bahwa indikasi adanya kandungan belerang. Dan gas dalam semburan menjadi petunjuk awal bahwa sumbernya berasal dari lapisan tanah dalam. Namun bukan dari sistem utilitas buatan manusia. Bau khas belerang dan amoniak yang tercium kuat menunjukkan bahwa gas tersebut kemungkinan besar terbentuk.

Gunanya dari proses dekomposisi material organik atau endapan gas alam yang terperangkap di bawah permukaan tanah Surabaya bagian timur. Ia menambahkan, meskipun wilayah Surabaya bukan daerah vulkanik aktif. Namun secara geologi kota ini masih memiliki lapisan sedimen tua dan struktur bawah tanah yang kompleks. Serta yang memungkinkan terbentuknya kantong gas alami di beberapa titik. Dalam keterangannya, Wien juga menegaskan bahwa semburan air di Sungai Rungkut tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya vulkanik. Akan tetapi lebih menyerupai manifestasi ringan dari aktivitas geokimia yang berlangsung di lapisan sedimen. Ia berpendapat bahwa kandungan gas yang muncul bisa. Terlebih berasal dari hasil reaksi antara unsur kimia alami di tanah. Tentunya dengan air bawah permukaan yang jenuh belerang. Reaksi tersebut menghasilkan gas yang kemudian mencari celah untuk keluar. Dan sungai menjadi jalur paling mudah bagi gas itu untuk muncul ke permukaan.

Rungkut Surabaya: Semburan Air Mengandung Sulfur & Uap Yang Jadi Biang Keroknya

Selanjutnya juga masih membahas Rungkut Surabaya: Semburan Air Mengandung Sulfur & Uap Yang Jadi Biang Keroknya. Dan fakta lainnya adalah:

Respon Dan Investigasi Pihak

Tentunya masalah ini dari berbagai pihak terkait segera memberikan respon cepat. Dan juga langkah investigasi mendalam untuk memastikan asal-usul. Serta tingkat keamanan dari peristiwa tersebut. Fenomena yang pertama kali di laporkan warga pada Kamis, 16 Oktober 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian yang langsung menarik perhatian pemerintah kota, instansi teknis, dan lembaga akademik. Dan mengingat adanya bau gas yang menyengat dan potensi risiko keselamatan di area padat penduduk. Langkah awal dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya. Serta yang langsung menurunkan tim ke lokasi sesaat. Tentunya setelah laporan warga di terima. Tim BPBD bertugas melakukan peninjauan awal, pengukuran radius aman. Dan memastikan area di sekitar sungai tidak di masuki warga tanpa pengawasan.

Petugas kemudian memasang garis pengamanan di sepanjang tepi sungai. Serta khususnya di sekitar titik semburan yang terletak di wilayah Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar. Langkah ini dilakukan untuk mencegah masyarakat mendekat, mengingat adanya aroma gas yang cukup kuat. Dan kemungkinan gas yang mudah terbakar seperti metana. Selain BPBD, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya turut terlibat dalam penanganan awal dengan melakukan pengambilan sampel air dan udara di lokasi semburan. Sampel ini di perlukan untuk analisis laboratorium guna mengetahui komposisi kimia gas yang keluar dari dasar sungai. Tim DLH juga memantau kualitas udara sekitar. Gunanya untuk memastikan tidak ada kandungan gas berbahaya yang dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan warga. Pemeriksaan dilakukan secara bertahap karena fenomena semburan tidak terjadi secara terus-menerus. Namun melainkan timbul dan tenggelam pada waktu tertentu.

Jadi itu dia fakta-fakta semburan sungai rungkut murni gas alam dan belerang dari komentar ITS.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait