Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal)
Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal)

Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal)

Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal)

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal)
Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal)

Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal) Yang Telah Secara Sah Di Terbitkan Dalam Sistem Game Mandiri Nantinya. Salam gamers dan para pelaku industri kreatif di seluruh Indonesia! Tentu ada berita besar yang akan mengubah lanskap gaming di tanah air selamanya. Setelah sekian lama bergantung pada sistem rating global. Namun kini Indonesia secara sah memiliki standar penilaian game sendiri! Kabar gembira ini datang langsung dari Kementerian Komunikasi dan Digital. Mereka dengan bangga mengumumkan peluncuran IGRS. Terlebihnya yaitu Indonesia Game Rating System! Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal) menandai sebuah terobosan penting. IGRS adalah cerminan kedaulatan digital kita. Tentunya sebuah sistem yang di kembangkan khusus dengan mempertimbangkan nilai-nilai, budaya. Mari kita sambut era baru gaming yang lebih teratur dan bertanggung jawab di Indonesia!

Mengenai ulasan tentang Komdigi Resmi rilis IGRS (rating game lokal) telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Pelopor Di ASEAN

Indonesia resmi menjadi pelopor di kawasan ASEAN dengan di luncurkannya Indonesia Game Rating System (IGRS). Tentunya sebuah sistem klasifikasi game nasional yang resmi dan berbasis nilai serta kearifan lokal. Serta sistem ini di umumkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Terlebihnya pada ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025 di Bali. IGRS di rancang untuk memberikan panduan usia bagi setiap game yang beredar di Indonesia. Serta dengan membagi game ke dalam lima kategori usia, yaitu 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+. Kemudian yang di tentukan berdasarkan konten seperti kekerasan, bahasa, interaksi daring. Dan juga dnegan elemen sensitif lainnya. Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN yang memiliki sistem klasifikasi game nasional yang resmi dan berbasis nilai lokal. Sebelum IGRS, beberapa negara di kawasan ini memang memiliki sistem rating game. Namun belum ada yang resmi dan berlandaskan kearifan lokal secara menyeluruh. Tujuan utamanya adalah melindungi anak-anak dari konten game.

Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal) Yang Menarik Perhatian

Kemudian juga amsih membahas Komdigi Resmi Rilis IGRS (Rating Game Lokal) Yang Menarik Perhatian. Dan fakta menarik lainnya adalah:

Klasifikasi Usia Yang Jelas

Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memperkenalkan Indonesia Game Rating System (IGRS). Tentunya sebuah sistem klasifikasi usia game nasional yang jelas dan terstruktur. Dan sistem ini di rancang untuk memberikan panduan bagi orang tua. Serta juga dnegan masyarakat dalam memilih game yang sesuai untuk anak-anak. Kemudian yang sekaligus melindungi generasi muda dari konten yang tidak sesuai dengan usianya. IGRS membagi game ke dalam lima kategori usia. Kategori 3+ di tujukan untuk semua umur tanpa konten yang di batasi. Tentunya seperti kekerasan, penggunaan obat-obatan, atau interaksi online. Kategori 7+ di peruntukkan bagi anak usia 7 tahun ke atas. Terlebihnya juga dengan konten yang bebas dari unsur dewasa, obat-obatan, simulasi perjudian. Dan juga dengan interaksi daring. Kategori 13+ mencakup game yang mungkin menampilkan kekerasan kartun.

Serta dengan penggunaan alkohol atau obat ringan oleh tokoh, bahasa ringan, simulasi perjudian, tema horor. Dan juga dengan interaksi online yang terbatas. Kategori 15+ di peruntukkan bagi remaja yang bisa menghadapi kekerasan animasi tanpa kebencian. Terlebih elemen darah ringan, humor dewasa non-seksual. Kemudian juga interaksi online dengan filter bahasa. Sedangkan kategori 18+ mencakup game dengan konten realistis dewasa. Serta termasuk kekerasan sadis, penggunaan obat-obatan dan alkohol oleh karakter utama. Lalu juga dnegan humor kasar, simulasi perjudian, tema horor, dan interaksi online. Selain itu, IGRS menetapkan kategori khusus RC (Restricted Content) untuk game yang mengandung konten terlarang. Contohnya seperti pornografi, perjudian uang asli. Dan juga dengan beberapa pelanggaran hukum Indonesia. Dengan adanya sistem klasifikasi ini. Maka di harapkan masyarakat dapat lebih mudah memantau dan memilih game yang aman bagi anak-anak. Serta menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan sehat.

Rating Game Indonesia Mandiri Lewat IGRS Komdigi

Selain itu, masih membahas Rating Game Indonesia Mandiri Lewat IGRS Komdigi. Dan fakta menarik lainnya adalah:

Perlindungan Anak Sebagai Prioritas

Hal ini yang menempatkan perlindungan anak sebagai prioritas utama. Tentunya dengan di luncurkannya Indonesia Game Rating System (IGRS). Terlebih sebuah sistem klasifikasi game nasional yang di rancang untuk memastikan konten digital aman. dan sesuai dengan usia pengguna. Sistem ini muncul sebagai jawaban atas kebutuhan untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif konten game. Serta yang tidak sesuai, termasuk kekerasan, pornografi, interaksi daring berisiko. Kemudian hingga unsur perjudian yang dapat memengaruhi perkembangan psikologis, emosional, dan sosial anak. Peluncuran IGRS sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025. Tepatnya tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak. Atau yang di kenal sebagai PP Tunas. Peraturan ini menegaskan bahwa setiap platform digital. Kemudian juga termasuk game, harus memperhatikan aspek perlindungan anak. Terlebihnya agar mereka dapat menikmati pengalaman digital secara aman.

Dengan IGRS, setiap game yang beredar di Indonesia wajib mencantumkan klasifikasi usia resmi. Sehingga orang tua, pendamping, maupun guru memiliki panduan jelas dalam menilai kelayakan konten bagi anak-anak. Sistem klasifikasi ini mencakup lima kategori usia: 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+. Serta yang di sesuaikan dengan tingkat sensitivitas konten. Dan kemampuan anak dalam menerima informasi. Selain sebagai alat pengawasan usia, IGRS juga berperan sebagai edukasi bagi orang tua dan pengembang game. Orang tua dapat memahami risiko yang mungkin di timbulkan oleh konten tertentu. Sementara pengembang di dorong untuk menciptakan game yang sesuai. Terlebihnya dengan standar keamanan anak. Dengan demikian, IGRS tidak hanya melindungi anak dari konten negatif. Akan tetapi juga mendorong industri game untuk menerapkan praktik bertanggung jawab. Tepatnya dalam pengembangan dan distribusi game. Lebih jauh, sistem satu ini menekankan perlindungan anak sebagai bagian dari pembangunan ekosistem digital yang sehat di Indonesia.

Rating Game Indonesia Mandiri Lewat IGRS Komdigi Yang Wajib Di Apresiasi

Selanjutnya juga masih membahas Rating Game Indonesia Mandiri Lewat IGRS Komdigi Yang Wajib Di Apresiasi. Dan fakta menarik lainnya adalah:

Berlaku Efektif Pada 2026

Hal ini di tetapkan bahwa Indonesia Game Rating System (IGRS) akan mulai berlaku efektif pada Januari 2026. Meskipun pengumuman dan peluncuran resmi sistem ini dilakukan pada Oktober 2025. Namun penetapan waktu efektif ini memberikan ruang bagi pengembang. Dan penerbit game untuk menyesuaikan diri dengan standar klasifikasi baru yang di wajibkan di Indonesia. Dengan di berlakukannya IGRS pada 2026, setiap game yang beredar di Indonesia. Baik yang di kembangkan secara lokal maupun oleh pengembang internasional. Serta di wajibkan untuk mencantumkan klasifikasi usia resmi. Terlebihnya sesuai kategori yang ditetapkan, yaitu 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+. Kategori ini di buat berdasarkan konten game, termasuk tingkat kekerasan, bahasa, interaksi daring, unsur perjudian. Dan juga elemen sensitif lainnya.

Dengan cara ini, anak-anak dan remaja dapat terhindar dari konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Sementara orang tua dan pendamping memiliki panduan yang jelas dalam memilih game yang aman. Penetapan berlaku efektif pada 2026 juga menekankan tanggung jawab pengembang game. Terutama pengembang asing. Mulai tahun tersebut, pengembang atau penerbit game asing yang ingin mendistribusikan gamenya di Indonesia. Dan di wajibkan memiliki kantor perwakilan resmi di Indonesia. Tanpa memenuhi persyaratan ini, game mereka tidak akan mendapatkan rating resmi IGRS. Serta berisiko di blokir dari peredaran di Indonesia. Dengan langkah ini, pemerintah menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan bertanggung jawab. Serta sekaligus mendukung pertumbuhan industri game nasional yang sesuai regulasi.

Jadi itu dia beberapa fakta menarik dari rilisnya IGRS yaitu rating game lokal yang rilis terkait Komdigi Resmi.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait